Jaringan komputer rentan terkendala apabila ada salah satu komponen bermasalah, baik itu dari hardware atau perangkat keras dan software atau perangkat lunak. Gangguan-gangguan dalam jaringan komputer perlu diidentifikasi sumbernya agar lebih mudah diperbaiki dan mencegah penyebaran ke komponen yang lain. Pencarian sumber penyebab malfungsi pada jaringan komputer yang dilakukan secara sistematis tersebut dinamakan troubleshooting atau sidik gangguan. Dalam hal ini, terdapat 6 jenis troubleshooting sesuai dengan titik permasalahan dalam jaringan komputer:
1. Security troubleshooting
Software komputer yang digunakan untuk publik tidak kalah rentan dengan adanya virus dan malware, terutama jika Anda sering menambahkan perangkat keras yang lain. Security troubleshooting merupakan cara mengidentifikasi sistematis terhadap program keamanan komputer pada jaringan komputer. Identifikasi ini termasuk dalam pencarian sumber masalah, analisa, dan pencarian solusi untuk memperbaiki permasalahan tersebut.
Security troubleshooting juga mengidentifikasi adanya serangan terhadap jaringan komputer dari pihak luar dan mencari solusi bagaimana agar jaringan komputer lebih aman dengan melakukan mitigasi. Security troubleshooting perlu dilakukan sedini mungkin, terutama ketika ditemukan virus agar tidak menyebar lebih luas dan merusak jaringan yang lain.
2. Network troubleshooting
Jaringan internet yang stabil mempermudah pekerjaan, terutama jika perusahaan bergerak di bidang IT dan perusahaan yang sangat bergantung pada internet. Network troubleshooting merupakan pencarian permasalahan jaringan internet secara sistematis agar kinerja jaringan lebih optimal. Kinerja jaringan perlu diidentifikasi untuk melihat apakah jaringan cukup stabil pada semua perangkat komputer di kantor.
3. Software troubleshooting
Proses mengatasi masalah dalam sistem jaringan perangkat lunak secara sistematis mulai dari sumber masalah hingga solusi untuk masalah tersebut merupakan software troubleshooting. Permasalahan dalam software troubleshooting antara lain permasalahan kinerja pada perangkat komputer yang dapat menyebabkan kinerja komputer menjadi lambat. Dalam software troubleshooting, identifikasi masalah juga melibatkan masalah kompatibilitas antara perangkat lunak dan perangkat keras.
Apabila software tidak kompatibel dengan hardware maupun software yang lain, maka dapat terjadi malfungsi dalam jaringan. Permasalahan lain dalam software troubleshooting adalah adanya bug yang dapat mengganggu kinerja software.
4. Peripheral troubleshooting
Perangkat keras lain yang terhubung dengan komputer seringkali juga mengalami permasalahan. Peripheral troubleshooting adalah identifikasi masalah pada perangkat peripheral atau perangkat di sekitar komputer utama, misalnya printer, mesin fotokopi, mouse, scanner, dan lain sebagainya. Identifikasi masalah perangkat peripheral biasanya dimulai dari software komputer terlebih dahulu.
5. Operating system troubleshooting
Operating system troubleshooting merupakan identifikasi masalah sistematis pada jaringan operasional komputer untuk memperbaiki kendala pada sistem operasional. Identifikasi masalah yang dilakukan antara lain memeriksa log error, restart sistem komputer yang bermasalah, dan melihat permasalahan pada perangkat lunak yang berhubungan langsung dengan sistem operasional komputer.
6. Hardware troubleshooting
Pemeriksaan secara sistematis pada hardware sangat membantu perbaikan dalam jaringan komputer. Identifikasi masalah pada hardware troubleshooting dimulai dari pemeriksaan motherboard, RAM, dan hard disk. Beberapa identifikasi utama untuk menemukan masalah antara lain pemeriksaan suhu komponen, pemeriksaan koneksi dan mengidentifikasi kelancaran driver pada perangkat keras komputer. Troubleshooting ini akan menentukan keputusan apakah hardware jaringan komputer Anda perlu diganti atau hanya dibersihkan.
Identifikasi masalah pada jaringan komputer perlu dilakukan secara teliti dan sistematis agar jaringan komputer dapat digunakan secara jangka panjang. Pemecahan solusi dalam troubleshooting jaringan komputer sebaiknya dilakukan berdasarkan data yang ditemukan, dengan demikian perbaikan pada jaringan komputer lebih efektif.