Masalah Jaringan Internet dan Tips Mengatasi Masalah Internet Lambat

  • Feb 16, 2023

Jaringan internet sudah menjadi salah satu kebutuhan prioritas masyarakat saat ini. Kebutuhan ini perlu ditunjang jaringan yang cepat dan stabil sehingga meningkatkan produktivitas dan efisiensi kerja. Namun, seringkali jaringan internet juga dapat melambat karena beberapa faktor. Agar mempermudah untuk memperbaiki jaringan internet yang lambat atau bermasalah, berikut beberapa permasalahan yang sering terjadi dan Anda perlu tahu sehingga penanganannya lebih tepat.


1. Bandwidth yang terbatas


Kestabilan jaringan internet tergantung dengan bandwith atau kapasitas data internet yang dikirimkan pada waktu tertentu. Bandwidth bergantung pada user yang menggunakan internet. Kapasitas yang ditampung oleh bandwith merupakan kapasitas maksimum, sehingga ketika pengguna internet melebihi kapasitas, maka jaringan internet Anda akan melambat. Untuk mengatasi ini, Anda perlu meningkatkan kapasitas maupun kecepatan internet yang digunakan.

Dalam penggunaan internet kantor, bagian IT dapat memanajemen penggunaan internet khusus untuk hal-hal yang penting dan mengurangi penggunaan yang tidak diperlukan. Cara mengatasi keterbatasan bandwidth yang lain dapat menggunakan layanan penyimpanan cloud. Hal ini membantu Anda menyimpan data secara online. Cara yang lain adalah menggunakan caching yaitu menyimpan data pada komputer server.


2. Gangguan kerusakan pada kabel dan router


Kabel dan router internet merupakan perangkat keras yang perlu diperhatikan ketika jaringan internet lambat. Kerusakan dua perangkat ini sangat mempengaruhi kecepatan internet. Untuk mengatasi hal ini, perlu ada pencegahan maupun penanganan secara cepat ketika kabel dan router mengalami kendala.

Untuk pencegahan, kabel dapat diletakkan di tempat di mana hewan pengerat tidak akan menjamahnya. Selain pencegahan pada kabel, pemasangan daya listrik cadangan perlu dilakukan agar pada saat terjadi penurunan daya listrik saat bekerja, komputer tidak langsung padam. Dengan daya listrik cadangan, Anda dapat memperpanjang waktu kerja dan menyempatkan untuk menyimpan pekerjaan-pekerjaan Anda, terutama apabila Anda bekerja secara online.


3. Lokasi router tidak pas


Lokasi router mempengaruhi kestabilan laju internet. Pada penggunaan internet bersama di satu ruangan, router sebaiknya diletakkan jauh dari benda elektronik lain. Benda-benda elektronik tersebut mengganggu karena mengeluarkan gelombang elektromagnetik. Letak router yang tepat adalah di tengah ruangan dan bebas dari sekat. Dengan demikian, setiap sudut ruangan akan mendapat kecepatan internet yang sama dan stabil.


4. Adanya malware atau virus


Virus dan malware mempunyai peranan penting pada kestabilan internet. Virus dan malware menyerang dan memakan kapasitas bandwith sehingga kapasitas terlihat penuh meskipun yang menggunakan internet sedikit. Cara virus dan malware memakan kapasitas bandwith dengan duplikasi spam yang sangat banyak serta melakukan banyak aktivitas yang tidak diinginkan oleh user.  Perlambatan internet karena virus dan malware juga karena pengunduhan atau pengiriman file yang dilakukan secara masif sehingga seolah penggunaan internet padat. Dengan cara ini, internet akan sangat lebih lambat serta memperburuk kinerja operasional.


5. Kegagalan sistem pengaturan jaringan internet


Pemasangan jaringan internet perlu dilakukan oleh orang yang sudah ahli agar tidak ada kegagalan dalam sistem pengaturan jaringan. Pemasangan yang salah atau adanya kegagalan sistem pengaturan menyebabkan pengalaman penggunaan internet yang buruk. Kegagalan ini juga menyebabkan hilangnya sinyal internet dan berpengaruh pada keamanan jaringan baik dari faktor internal dan eksternal seperti pencurian data atau kerusakan pada kabel.
 
Dari permasalahan jaringan internet di atas, perlu adanya mitigasi, perencanaan, dan pengelolaan jaringan internet yang baik karena internet merupakan hal vital untuk menunjang pekerjaan. Pemilihan provider internet dan pemasangan dari tenaga profesional juga perlu dipertimbangkan. Pilihlah provider dengan review yang baik dan memiliki reputasi bagus..

Kenali 6 Masalah Wifi yang Sering Terjadi

  • Sep 30, 2024

WiFi (Wireless Fidelity) telah menjadi kebutuhan penting di era digital saat ini. Hampir semua aktivitas manusia, mulai dari bekerja, belajar, hingga hiburan, bergantung pada koneksi internet. Namun, meski telah menjadi bagian penting dalam kehidupan sehari-hari, masalah WiFi masih sering terjadi dan dapat mengganggu produktivitas seseorang.

Berikut beberapa masalah WiFi yang sering dialami beserta cara mengatasinya.

1. Koneksi WiFi Lambat

Koneksi WiFi yang lambat adalah salah satu masalah yang paling umum terjadi. Hal ini bisa sangat menjengkelkan, terutama ketika Anda sedang menonton video, bermain game online, atau melakukan panggilan video. Beberapa penyebab koneksi WiFi menjadi lambat adalah:

Banyaknya perangkat yang terhubung ke jaringan
Semakin banyak perangkat yang terhubung ke jaringan WiFi, semakin besar beban yang harus ditangani router. Solusinya adalah membatasi jumlah perangkat yang terhubung atau meningkatkan paket internet dengan kecepatan lebih tinggi.

Gangguan sinyal
Sinyal WiFi dapat terganggu oleh dinding, benda logam, atau perangkat lain yang menggunakan frekuensi yang sama, seperti microwave atau HP. Untuk mengatasi ini, letakkan router di tempat yang lebih terbuka dan hindari perangkat lain yang bisa mengganggu sinyal.

Router yang usang
Router yang sudah tua mungkin tidak mampu menangani kecepatan internet yang lebih tinggi. Pastikan untuk selalu memperbarui router Anda atau membeli model yang lebih baru bila diperlukan.

2. Tidak Dapat Terhubung ke WiFi

Masalah umum lainnya adalah perangkat elektronik yang tidak dapat terhubung ke jaringan WiFi. Biasanya, masalah ini bisa terjadi karena berbagai alasan, seperti:

Password salah
Salah satu penyebab paling umum adalah memasukkan kata sandi WiFi yang salah. Pastikan untuk memeriksa kembali kata sandi yang Anda masukkan.

Masalah pada perangkat
Kadang-kadang masalah terletak pada perangkat yang Anda gunakan. Cobalah untuk mematikan dan menyalakan kembali perangkat atau mengatur ulang pengaturan jaringan.

Jaringan WiFi tidak muncul
Jika jaringan WiFi tidak muncul di daftar jaringan yang tersedia, kemungkinan ada masalah pada router atau jaringan sedang down. Coba restart router atau hubungi penyedia layanan internet.

3. Sinyal WiFi Lemah

Sinyal WiFi yang lemah bisa sangat mengganggu, terutama bila Anda berada di ruangan yang jauh dari router. Beberapa faktor yang menyebabkan sinyal WiFi lemah, antara lain:

Jarak dari router
Semakin jauh tempat Anda dari router, semakin lemah sinyal yang diterima perangkat Anda. Solusi paling sederhana adalah mendekatkan perangkat Anda ke router.

Penghalang fisik
Dinding tebal, pintu, atau benda besar lainnya dapat menghalangi sinyal WiFi. Jika memungkinkan, pindahkan router ke tempat yang lebih strategis, seperti di tengah-tengah rumah atau kantor Anda.

Router yang lemah
Jika router Anda tidak memiliki jangkauan sinyal yang baik, Anda bisa mempertimbangkan untuk menggunakan penguat sinyal (WiFi extender) untuk memperluas jangkauan WiFi di rumah atau kantor.

Baca Juga: Masalah Jaringan Internet dan Tips Mengatasi Masalah Internet Lambat


4. WiFi Sering Terputus

WiFi yang sering terputus bisa sangat mengganggu, terutama saat Anda sedang melakukan aktivitas penting seperti rapat online atau bermain game. Beberapa penyebab umum dari masalah ini adalah:

Gangguan frekuensi
Banyak perangkat rumah tangga menggunakan frekuensi 2.4 GHz yang sama dengan WiFi, seperti microwave atau HP yang dapat mengganggu koneksi. Solusinya adalah menggunakan jaringan 5 GHz bila router Anda mendukungnya.

Kualitas layanan internet
Kadang-kadang masalah bukan pada WiFi, tetapi pada penyedia layanan internet (ISP). Jika sering mengalami pemutusan, maka coba hubungi ISP Anda untuk mendapatkan bantuan.

Router yang terlalu panas
Router yang bekerja secara terus menerus tanpa istirahat bisa menjadi terlalu panas, sehingga menyebabkan masalah koneksi. Pastikan router ditempatkan di area yang memiliki sirkulasi udara yang baik.

5. Masalah IP Address

Terkadang, perangkat tidak dapat terhubung ke WiFi karena masalah alamat IP. Hal ini bisa terjadi bila ada konflik IP di jaringan, di mana dua perangkat memiliki alamat IP yang sama. Nah, untuk mengatasi masalah ini, Anda bisa mencoba beberapa hal berikut. Mengatur ulang router Dengan merestart router, alamat IP yang baru akan diberikan ke semua perangkat di jaringan.

Memperbarui alamat IP secara manual
Pada beberapa perangkat, Anda dapat memperbarui atau me-reset alamat IP secara manual melalui pengaturan jaringan. Masalah WiFi bisa sangat mengganggu, namun sebagian besar masalah tersebut dapat diatasi dengan solusi sederhana seperti memindahkan router, membatasi perangkat yang terhubung, atau memperbarui perangkat keras.

Jika Anda mengalami masalah WiFi yang tak kunjung selesai, segera hubungi Ardakom, penyedia solusi jaringan terbaik. Dengan pengalaman dan keahlian kami, Ardakom siap membantu mengatasi masalah WiFi Anda dengan cepat dan efektif. Kunjungi Ardakom untuk informasi lebih lanjut dan jadwalkan konsultasi sekarang!

Baca Juga: Ketahui 6 Jenis Troubleshooting Dalam Perbaikan Jaringan Komputer


Cara Menyusun Kabel Straight dan Crossover dengan Mudah

  • Oct 23, 2024

Kabel LAN (Local Area Network) adalah media yang sering digunakan dalam jaringan komputer untuk menghubungkan perangkat. Terdapat dua jenis kabel LAN yang umum digunakan, yaitu kabel straight dan crossover. 

Kedua kabel ini memiliki fungsi dan urutan warna kabel yang berbeda, sehingga perlu disusun dengan benar agar koneksi dapat bekerja secara optimal. Simak penjelasan lengkap tentang kabel straight dan crossover, serta cara menyusunnya dalam artikel Ardakom kali ini.

Baca Juga: Yuk, Cari Tahu Penyebab Jaringan LAN Putus-Nyambung!

Apa Itu Kabel Straight?


Kabel straight adalah jenis kabel yang digunakan untuk menghubungkan perangkat dengan fungsi berbeda, misalnya komputer ke switch, komputer ke hub, atau router ke switch. Jenis kabel ini memiliki urutan warna yang sama di kedua ujung konektor RJ-45, sehingga mudah dikenali. Penggunaan kabel straight bertujuan untuk mengirim dan menerima data secara langsung antara perangkat yang terhubung.

Kabel straight memanfaatkan standar urutan warna TIA/EIA 568A dan TIA/EIA-568B pada kedua ujungnya. Standar ini dirancang agar perangkat yang berbeda jenis dapat saling terhubung dengan lancar tanpa perlu konfigurasi tambahan. 

Cara Menyusun Kabel Straight Berdasarkan Urutan Warna

Untuk menyusun kabel straight, siapkan kabel UTP (Unshielded Twisted Pair) kategori 5 atau 6, konektor RJ-45, dan tang crimping. Berikut adalah langkah-langkah untuk menyusunnya sesuai urutan warna TIA/EIA-568B di kedua ujung kabel.

Persiapkan kabel dan konektor

Potong kabel UTP dengan panjang yang diperlukan. Kupas bagian luar kabel sekitar 2-3 cm dari ujungnya untuk memperlihatkan delapan kabel kecil dengan warna berbeda di dalamnya.

Urutan warna kabel straight 

Susun kabel kecil tersebut dengan urutan warna tipe TIA/EIA-568A.

  • Putih-hijau
  • Hijau
  • Putih-oranye
  • Biru
  • Putih-biru
  • Oranye
  • Putih-cokelat
  • Cokelat

Sementara itu, susunan kabel dengan urutan warna tipe TIA/EIA-568B, yaitu:

  • Putih-orange
  • Orange
  • Putih-hijau
  • Biru
  • Putih-biru
  • Hijau
  • Putih-cokelat
  • Cokelat

Penyusunan kabel di konektor RJ-45

Setelah urutan kabel tersusun rapi, potong ujungnya agar rata. Lalu, masukkan ke dalam konektor RJ-45 hingga semua kabel mencapai ujung konektor. Pastikan posisi kabel sesuai dengan urutan warna yang benar.

Proses crimping kabel

Gunakan tang crimping untuk mengunci kabel dalam konektor RJ-45. Ulangi langkah yang sama pada ujung kabel lainnya dengan urutan warna yang sama.

Pemeriksaan koneksi

Setelah kedua ujung kabel selesai disusun, gunakan LAN tester untuk memastikan bahwa semua kabel terhubung dengan baik. Kabel straight kini siap digunakan.

Baca Juga: Kenali 6 Masalah Wifi yang Sering Terjadi

Apa Itu Kabel Crossover?


Berbeda dengan kabel straight, kabel crossover digunakan untuk menghubungkan perangkat yang memiliki fungsi serupa, misalnya komputer ke komputer atau switch ke switch. Kabel ini dirancang untuk memungkinkan komunikasi langsung antara dua perangkat serupa tanpa harus melalui perangkat tambahan.

Kabel crossover memiliki urutan warna yang berbeda di kedua ujung konektor RJ-45, sehingga satu ujung mengikuti standar TIA/EIA-568A, dan ujung lainnya menggunakan TIA/EIA-568B. Urutan warna yang berbeda ini memungkinkan perangkat untuk melakukan send dan receive secara langsung melalui kabel.

Cara Menyusun Kabel Crossover Berdasarkan Urutan Warna

Berikut langkah-langkah untuk menyusun kabel crossover dengan benar.

Persiapkan kabel dan konektor

Sama seperti proses pada kabel straight, potong kabel UTP sesuai panjang yang diinginkan. Kupas ujung kabel sekitar 2-3 cm untuk memperlihatkan delapan kabel kecil di dalamnya.

Urutan warna kabel crossover

 Ujung pertama (TIA/EIA-568A):

  • Putih-hijau
  • Hijau
  • Putih-orange
  • Biru
  • Putih-biru
  • Orange
  • Putih-cokelat
  • Cokelat

   Ujung kedua (TIA/EIA-568B):

  • Putih-orange
  • Orange
  • Putih-hijau
  • Biru
  • Putih-biru
  • Hijau
  • Putih-cokelat
  • Cokelat

Penyusunan kabel di konektor RJ-45

Setelah kabel-kabel kecil diatur sesuai urutan warna yang ditentukan, potong ujung kabel agar rata, kemudian masukkan ke dalam konektor RJ-45 hingga mencapai ujung konektor. Pastikan urutan warna pada masing-masing ujung sesuai dengan standar TIA/EIA-568A dan TIA/EIA-568B.

Proses crimping kabel

Gunakan tang crimping untuk mengunci kabel pada konektor RJ-45 di kedua ujungnya.

Pemeriksaan Koneksi

Gunakan LAN tester untuk memastikan kabel sudah terhubung dengan benar dan dapat mengalirkan data sesuai kebutuhan. Kabel crossover kini siap digunakan.

Baca Juga: Masalah Jaringan Internet dan Tips Mengatasi Masalah Internet Lambat

Perbedaan dan Kegunaan Kabel Straight dan Crossover

Kabel straight dan crossover memiliki perbedaan fungsi dan urutan warna pada konektor. Kabel straight umumnya digunakan untuk menghubungkan perangkat dengan fungsi berbeda, sebagai contoh komputer ke switch atau router.

Sementara kabel crossover digunakan untuk menghubungkan perangkat yang memiliki fungsi serupa, sebaga contoh komputer ke komputer, switch ke switch, router ke router. Mengetahui perbedaan ini penting untuk memastikan perangkat dapat terhubung dengan baik tanpa adanya gangguan jaringan.

Menyusun kabel dengan benar tidak hanya meningkatkan efisiensi koneksi, tetapi juga menghemat biaya bila sewaktu-waktu terjadi kerusakan pada kabel. Semoga panduan ini dapat membantu Anda memahami dan menerapkan cara menyusun kabel straight dan crossover dengan mudah!

Anda bisa memanfaatkan Jasa instalasi LAN, pemasangan dan tarik kabel LAN dari Ardakom. Kami memberikan layanan profesional dengan pengalaman berbagai jenis industri. Kami memastikan solusi terbaik untuk instalasi dan pemasangan internet. Selain itu Ardakom juga memberikan layanan untuk maintenance untuk perlengkapan bisnis Anda.